THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 20 Januari 2011

Funky Kopral





Funky Kopral adalah band gado – gado, dengan dukungan personil yang menyukai beragam jenis musik, “Tapi selama ini, kami tetap akur-akur saja. Kesukaan pada musik boleh berbeda, tapi pada saat berkarya, visi musik kami sudah satu, ” ujar Angga, vokalis. Anak muda ini nge-rap pada sedikitnya 4 lagu, antaralain pada lagu ‘Depresi’, ‘Suntuk’ dan ‘Burn The Liar’. Lagu yang disebut terakhir, malah nyaris full rap. Padahal, Angga tak gemar benar pada musik rap, “Jaman ngeband pertamakali waktu masih di SMP, gue seneng bawain lagu-lagu Nirvana atau Oasis. Pokoknya, lagu-lagu yang lagi ngetop, waktu itu masih langka lagu rap, ” masih kata Angga.
Kristo dan Arlonsy mengaku, tak pernah mau tabrakan waktu main gitar secara barengan. Double lead guitar dalam formasi Funky Kopral bisa diakali, dengan membuat format aransemen yang memungkinkan masing – masing personil tetap berperan dominan, sambil menjaga ego. Hal itu tampak pada permainan duet gitar Kristo – Arlonsy pada lagu ‘Birokrasi’ dan ‘Masa Depan’. Di sana, permainan gitar keduanya terdengar saut-sautan, tapi tetap pada takaran harmoni musik yang terjaga. “Kalau dia lagi nge-lead, gue nge-rhythm. Begitu sebaliknya. Ngapain harus merasa paling jago, honor mainnya sama ini, ” seloroh Kristo. Itulah asyiknya Funky Kopral. Dalam usia yang nyaris sepantar – antara kelas 2 dan 3 SMU – kecuali drummer Robbi yang sudah jadi mahasiswa, Funky Kopral gampang sekali menyatukan ide dan visi musik. Robbi adalah musisi tertua yang berasal dari Lampung.
Yang unik, Funky Kopral hanya menyodorkan 2 demo lagu waktu pertamakali datang ke pe- rusahaan rekaman ‘Universal Music Indonesia’, yakni lagu ‘Funchopat’ dan ‘Pesta Funky’. Tatkala beberapa hari kemudian mereka diterima masuk ‘keluarga’ Universal tanpa audisi live lagi, “Kami kaget setengah mati. Suka bercampur panik. Masalahnya, terus terang saja, Funky Kopral waktu itu belum siap menggarap rekaman satu album, ” begitu bocoran berita dari Kristo.
Bulan Maret 1999, mereka mulai masuk studio rekaman ‘Metro Music – Blackboard’, mengambil shift malam, biar tidak tabrakan dengan jadwal sekolah atau kuliah. Pekerjaan baru ini dirampungkan sepanjang 4 bulan, kira-kira dengan 35 shift. Yang membuat Funky Kopral agak lama masuk studio adalah, kekurang siapan mereka pada materi lagu dan aransemen. “Jika mau jujur, sebenarnya kami belum puas benar dengan hasil album pertama. Tapi, secara konsep bermusik – terus terang – Funky Kopral memang sengaja membuat lagu yang tidak semba- rangan. Artinya, lagu-lagu Funky Kopral bukanlah lagu pasaran. Kami usahakan, jika orang dengar lagu Funky Kopral, ada sesuatu yang beda dari band lain, dan bisa menunjukkan skill bermain kami. Itulah kepuasan Funky Kopral di album pertama, di antara sejumlah kekurangan yang lainnya,” tambah Bondan.
Dari pengembaraan ber-musik mereka sejak awal main band yang rata-rata sejak SMP, ujungnya terbentuklah format musik gado-gado. Ada unsur rock, ada hard core, ada jazzy, rap, funky dan hip-hop. Kelak, setelah basis musik itu mereka olah, jadilah format musik Funky Kopral seperti sekarang. Mereka menyebutnya dengan musik supermarket. Di sana, ada banyak pilihan, tapi tetap mengacu ada style bermusik anak muda: badung, cenderung vulgar dan funky. Tegasnya, Funky Kopral pengen bilang : “Kami tidak fanatik pada aliran musik tertentu. Syukur jika musik Funky Kopral menjadi trend setter perkembangan musik anak muda di Indonesia, ” ujar Angga. Tapi, di ujung wawancara, Funky Kopral menyebut musik yang dimainkannya sebagai jenis musik Funkedhelic Rhythm and Distortion. Tentu saja ala Funky Kopral.

  • Anggara Mulia ( vokal ), lahir di Jakarta 5 Mei 1983. Bersama Funky Kopral, pernah memenangkan penghargaan Juara I Kompetisi Band ABA Pertiwi 1998 dan Juara I dan Favorit Tawuran Musik Levi’s 1998 (bersama Band SMU Islam Harapan Ibu ). Angga adalah murid SMU Islam Harapan Ibu.
  • Arlonsy Miraldi ( gitar / backing vokal ) dengan nama panggilan Oei / Oncy, lahir di Palu, 2 Oktober 1982. Pelajar SMU 86 ini memakai gitar Ibanez dan aksesori Boss.
  • Bondan Prakoso ( bas / backing vokal ), Jakarta 8 Mei 1982. Pelajar SMU Islam Harapan Ibu, pemakai bas Ibanez 4 strings dan 5 strings. Pernah jadi penyanyi anak-anak, bahkan sejak usia 5 tahun dan menghasilkan 8 album solo. Bondan pernah terpilih sebagai ‘best bassist’ pada Kompetisi Musik ABA Pertiwi 1998 dan Tawuran Musik Levi’s 1998. Kecuali menggemari ‘aliran’ hardcore, Bondan juga jadi ‘session man’ untuk sejumlah rekaman Blackboard.
  • Kristo Perwira (gitar), Jakarta 5 Agustus 1981, pelajar SMU 3 Setiabudi, pemakai gitar elektrik Jackson 6 strings dengan aksesoris Boss dan Jim Dunlop.
  • Bobbi Wibowo ( drummer ), Teluk Betung 7 September 1978, kini mahasiswa Universitas Lampung, jurusan Ekonomi Manajemen. Robbi adalah instruktur drum di Yayasan Musik Cressendo Lampung, tapi entah bagaimana lagi nasib kuliah dan pekerjaannya sebagai guru musik, pada saat ia rela ‘diculik’ memasuki formasi Funky Kopral pada hampir setahun terakhir ini.
Tapi seiring berjalannya waktu Funky Kopral mengalami perubahan formasi. Sempat tidak memiliki gitaris dan akhirnya memilih Iman yang sekarang bermain dengan J-Rocks. Dan tak lama kemudian sang bassist, Bondan juga memutuskan untuk menggarap proyek lain dengan berkolaborasi bersama Fade 2 Black. Sempat Funky Kopral vakum untuk beberapa tahun, dan akhirnya muncul pada tahun 2007 dengan nama baru, yaitu Funkop dan pada bass dimainkan oleh ilham yang menurut kabar merupakan adik dari Iman yang dulu pernah mengisi posisi gitar di Funky Kopral.

0 komentar: